Di
kereta api dan di bus di Jepang kamu akan melihat tanda ini terpasang.
Ini adalah tanda, bahwa kursi ini disediakan khusus bagi orang tua,
wanita hamil, orang yang mendapatkan tantangan fisik (istilah cacat
diganti dengan “phisically challenged”), dan siapa saja yang membawa anak kecil. kamu boleh duduk di kursi tersebut jika tak ada orang rentan yang naik. Jika ada orang rentan yang naik, kamu harus cepat berdiri sebelum ditegur penumpang lain atau supir.
diganti dengan “phisically challenged”), dan siapa saja yang membawa anak kecil. kamu boleh duduk di kursi tersebut jika tak ada orang rentan yang naik. Jika ada orang rentan yang naik, kamu harus cepat berdiri sebelum ditegur penumpang lain atau supir.
Paling kanan adalah tanda dilarang menggunakan HP. Di kota-kota besar di Jepang banyak commuters,
orang yang tinggal di luar kota dan pada tiap hari kerja bepergian
dengan transpor umum ke kota. Saat pergi atau pulang mereka ingin
istirahat atau tidur di kereta atau di bus. Karena itu, jangan coba-coba
hidupkan HP kamu karena dering HP dan suara Anda berbicara dengan HP
akan mengganggu orang lain.
Amati tanda berwarna pink
yang diinjak bapak ini. Tanda ini menunjukkan bahwa pada jam sibuk
gerbong ini dikhususkan bagi kaum wanita. Petugas berjaga-jaga di depan
pintu gerbong untuk menghalangi kaum pria yang terburu-buru mengejar
kereta tanpa memperhatikan rambu-rambu petunjuk di lantai.
Amatilah foto di samping! Betapa rendahnya
pintu masuk ke dalam bus, tidak seperti bus-bus kota di Indonesia yang
pintunya tinggi sehingga menyusahkan kaum perempuan, para lansia,
tunanetra, dan anak-anak naik ke dalam bus. Tinggi batas bawah pintu
masuk dan trotoar di halte bus hampir sama sehingga kita mudah sekali
berlangkah masuk ke dalam bus.
Menunggu taksi juga sebaiknya di halte khusus untuk taksi. Taksi di Jepang keren-keren, limousine buatan Amerika Serikat. Pintunya dibuka dan ditutup secara otomatis. Pemerintah Jepang terpaksa mengimpor mobil mewah Amerika karena tekanan Amerika akibat serbuan mobil Jepang yang murah dan hemat bahan bakar di Amerika. Banyak keluarga Jepang membeli mobil mewah yang mahal buatan Amerika. Namun anehnya, di kota-kota besar seperti Tokyo dan Kyoto, mobil pribadi ini lebih sering disimpan di garasi. Mereka malah suka naik sepeda untuk berbelanja dan kepentingan lain.
Ini adalah tanda bahwa bus ini
diperuntukkan khusus bagi wanita pada jam sibuk di pagi hari. Sampai
dengan jam 9.30 pagi hanya wanita yang diperbolehkan menggunakan bus
ini. Faktor pertimbangannya adalah mencegah pelecehan seksual terhadap
kaum wanita ketika orang bersesak-sesakkan dalam bus. Ini adalah tanda bahwa bus ini
diperuntukkan khusus bagi wanita pada jam sibuk di pagi hari. Sampai
dengan jam 9.30 pagi hanya wanita yang diperbolehkan menggunakan bus
ini. Faktor pertimbangannya adalah mencegah pelecehan seksual terhadap
kaum wanita ketika orang bersesak-sesakkan dalam bus.
Bus
dan gerbong khusus yang terpisah bagi kaum wanita dan kaum pria setahu
saya mulai diberlakukan pada kota-kota tertentu di Jepang pada tahun
2002. Kebijakan ini diambil berdasarkan survei terhadap keluhan kaum
wanita tentang frekuensi pelecehan seksual yang dialami wanita pada
jam-jam sibuk di kereta dan di bus. Sekitar tahun 2006 – 2007 kebijakan
ini berlaku hampir di semua kota besar di Jepang.
Amatilah gambar kursi roda pada bagian
atas paling kanan bus ini! Bus-bus di Jepang amat menghargai kaum yang
menderita, orang-orang yang rentan.
Anda tidak bisa seenaknya menahan bus di
sembanrang tempat. Anda harus menunggu di halte bus. Di halte pun
dipasang pagar sehingga penumpang terpaksa antri masuk ke dalam bus.
Menunggu taksi juga sebaiknya di halte khusus untuk taksi. Taksi di Jepang keren-keren, limousine buatan Amerika Serikat. Pintunya dibuka dan ditutup secara otomatis. Pemerintah Jepang terpaksa mengimpor mobil mewah Amerika karena tekanan Amerika akibat serbuan mobil Jepang yang murah dan hemat bahan bakar di Amerika. Banyak keluarga Jepang membeli mobil mewah yang mahal buatan Amerika. Namun anehnya, di kota-kota besar seperti Tokyo dan Kyoto, mobil pribadi ini lebih sering disimpan di garasi. Mereka malah suka naik sepeda untuk berbelanja dan kepentingan lain.
Inilah suasana dalam gerbong kereta bawah
tanah di Jepang. Gerbong-gerbong bekas seperti ini dibeli dan dipakai
oleh KRL di Jakarta. Terkadang tulisan Jepang masih tertempel, lupa
dilepaskan. Mengapa ya bangsa ini masih suka mengimpor barang bekas,
bahkan sampai kondom bekas?
Bangsa Jepang amat disiplin dan tertib.
Kereta api terlambat 3 menit saja mereka sudah gelisah. Di London
terlambat 5 – 10 menit penumpang masih sabar. Waktu naik kereta peluru
atau supercepat Shinkanzen dari Tokyo ke Hiroshima saya perhatikan.
Benar-benar tepat waktu. Persis detik ke sekian sesuai dengan jadwal
yang tercantum di stasiun dan di dalam gerbong, kereta itu bergerak
berangkat. Biar kosong, kereta harus berjalan. Tertawa aku dalam hati,
bangsa ini lebih mengabdi waktu daripada manusia? Tapi itulah Jepang,
disiplin baja dan tertib luar biasa. Banyak orang Eropa dan Amerika
Serikat yang berkunjung ke Jepang mengakui, sistem perkeretapian di
Jepang adalah yang terbaik di dunia.
Di mana-mana saya lihat siswa-siswa Jepang
diantar gurunya untuk beranjang sana. Demikian pun, rombongan yang
dipimpin oleh seorang pemandu. Mereka berbaris tertib dan berjalan
seperti kumpulan penguin. Sang pemandu biasanya mengangkat payung
tinggi-tinggi agar dilihat sampai di baris terbelakang. Secara
bergurau, kukatakan kepada teman-teman orang Jepang. Saya yakin, kalau
sang pemandu dengan payungnya masuk ke dalam laut, orang Jepang akan
setia tercebur sama-sama ke dalam laut. Ha ha ha.
Source Article; http://sbelen.wordpress.com/2008/12/17/transpor-umum-di-jepang-membela-lansia-ibu-hamil-orang-%E2%80%9Ccacat%E2%80%9D-dan-orang-yang-membawa-anak-kecil/